Struktur merupakan bagian dari sebuah bangunan yang menahan beban-beban yang diberikan padanya. Sebuah bangunan mungkin dianggap sebagai sebuah lapisan luar sederhana yang menutup dan membagi ruang untuk menghasilkan sebuah lingkungan yang terlindungi.
Fungsi struktur dapat disimpulkan untuk memberikan kekuatan dan kekakuan yang diperlukan untuk mencegah sebuah bangunan mengalami keruntuhan.
Lebih khususnya, struktur merupakan
bagian bangunan yang menyalurkan beban-beban. Beban-beban tersebut menumpu di
atas titik-titik untuk selanjutnya disalurkan pada bagian bawah tanah bangunan,
sehingga beban-beban tersebut akhirnya dapat ditahan.
Pada dasarnya setiap sistem struktur
pada suatu bangunan merupakan penggabungan berbagai elemen struktur secara tiga
dimensi, yang cukup rumit. Fungsi utama dari sistem struktur adalah untuk
memikul secara aman dan efektif beban yang bekerja pada bangunan, serta
menyalurkannya ke tanah melalui pondasi.
Jenis-jenis kerangka struktur
bangunan bertingkat tahan gempa menurut K. Muto, terdapat tiga tipe kerangka
struktur yaitu :
1. Portal Terbuka / Open Frame
Portal terbuka segi empat yang terdiri dari kolom
dan balok dengan hubungan monolit membentuk ruangan yang besar dan memberikan
daya tahan horisontal pada kerangka keseluruhan. Sistem portal terbuka atau
sistem rangka kaku pada umumnya berupa grid persegi teratur dengan menggunakan
sambungan kaku. Rangka ini bisa menjadi satu bidang dengan dinding
interior bangunan, atau sebagian bidang dengan penutup bangunan.
Pada struktur beton bertulang dan yang sejenis, kekuatan batang tidak
begitu besar sehingga daya tahannya terbatas, dan pada gedung bertingkat banyak
pemakaian gabungan portal terbuka dan dinding geser umumnya lebih
menguntungkan. Namun, kekuatan struktur dapat ditingkatkan dengan menggunakan
struktur portal terbuka konstruksi baja struktural murni yang kuat. Dengan
adanya baja yang berkekuatan tinggi, maka pembangunan gedung bertingkat banyak
dapat dilakukan dengan portal terbuka.
Beberapa variasi denah open frame ditunjukkan dalam Gambar 1.1.
2. Portal Dinding / Walled Frame
Pada
portal dinding, balok tinggi (biasanya bagian bawah jendela dianggap balok) dan
kolom yang lebar (dinding pojok dianggap sebagai kolom) dipakai untuk
memperoleh kekuatan yang besar dengan memanfaatkan sifat bawaan beton bertulang
dan struktur beton bertulang baja. Struktur seperti ini akan menunjukkan daya
tahan dan ketegaran yang beberapa kali lebih tinggi dari pada portal terbuka
biasa, dan merupakan sistem penahan gempa yang rasional dan ekonomis. Namun
dimensi dari bidang kolom dan balok yang besar membatasi tampak bangunan dari
segi artistik terlihat kurang baik.
Pada sistem interspatial
rangka digunakan pada lantai antara serta mendukung bagian atas dan bagian
bawah pelat lantai. Sedangkan
pada sistem staggered
(berselang-seling) lebih kokoh karena rangka digunakan di setiap lantai dan
disusun menurut pola selang-seling. Dengan membuat rangka berselang-seling pada
satu lantai dan lantai yang lain dapat dihasilkan ruang yang cukup besar.
3. Dinding Geser / Shear Wall
Berbagai kemungkinan penempatan
sistem struktur vertikal pada denah bangunan seperti ditunjukkan pada Gambar 1.3.
Sistem-sistem ini dikenal
dengan dinding geser yang dipandang sebagai sistem tiang dan balok, rangka atau
dinding padat. Dinding geser dengan lebar yang besar akan menghasilkan daya
tahan lentur dan geser yang sangat tinggi dan merupakan kerangka struktur yang
paling rasional dengan memanfaatkan sifat-sifat beton bertulang.
Dinding
bisa berupa sistem linear, sistem inti ataupun sistem campuran. Selanjutnya
sistem bidang dinding dibagi menjadi permukaan menerus melalui seluruh permukan
bangunan (gambar sebelah kiri garis potong) atau sekumpulan dinding yang
dihubungkan dengan balok (gambar sebelah kanan garis potong).
Sumber : [ Schueller, Wolfgang,
1977 ]
Gambar 1.3
Konfigurasi Perletakan Dinding Geser
Dari segi geometris murni, berbagai konfigurasi dinding yang berbeda
dapat dibuat dalam satu grid ruang tertentu. Hal ini terutama untuk
memberikan fleksibilitas pemikiran tentang alur penyebaran gaya gravitasi dari
pelat balok ke dinding..
Sumber : Tugas Besar Beton 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar