Struktur adalah susunan atau pengaturan bagian-bagian gedung yang menerima beban atau konstruksi utama dari bangunan tanpa mempedulikan apakah konstruksi tersebut kelihatan atau tidak kelihatan.
Struktur bangunan umumnya terdiri atas konstruksi pondasi, dinding, kolom, pelat lantai, dan kuda-kuda atap. Kuda-kuda atap adalah konstruksi (salah satu contoh; kayu) yang terdiri dari balok melintang (yang menerima gaya tarik), balok sebagai penopang atau tiang (yang menerima gaya tekan) guna menyangga dari gording dan kasau serta pelapis atap.
Walaupun atap itu ringan, pengaruh luar terhadap konstruksi dan penutupnya baik terhadap suhu (sinar matahari), cuaca (air hujan dan kelembaban udara), serta keamanan terhahap gaya horizontal (angin dan gempa) dan kebakaran harus tetap dijamin. ada konstruksi atap terdapat bahan bangunan utama seperti salah satu contohnya; kuda-kuda kayu. sedangkan sebagai bahan penutup adalah genting flam, genting pres, sirap, seng gelombang, serta genting atau pelat semen berserat. Konstruksi yang dipilih maupun bahan penutup akan mempengaruhi atau menentukan kemiringan atap,
Kayu sampai saat ini masih banyak dicari dan dibutuhkan orang. Pilihan atas suatu
bahan bangunan tergantung dari sifat-sifat teknis, ekonomis dan dari keindahan. Jika
pemilihan kayu sebagai bahan bangunan maka perlu diketahui sifat-sifat kayu, dalam hal ini
kayu akan digunakan sebagai material pembuatan kuda-kuda konstruksi atap.
Dari segi manfaatnya bagi kehidupan manusia, kayu dinilai mempunyai sifat-sifat umum, yaitu sifat yang menyebabkan kayu selalu dibutuhkan. Sifat-sifat utama tersebut antara lain ;
- Kayu merupakan sumber kekayaan alam bisa digunakan sebagai bahan baku untuk konstruksi atap.
- Kayu merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang lain. Dengan kemajuan teknologi, kayu sebagai bahan mentah mudah diproses menjadi barang lain
- Kayu tidak mempunyai sifat-sifat spesifik yang tidak bisa ditiru oleh bahan-bahan lain.misalnya kayu mempunyai sifat elastis, ulet, mempunyai ketahanan terhadap pembebanan yang tegak lurus dengan seratnya atau sejajar seratnya dan masih ada sifat-sifat lain lagi. Sifat-sifat seperti ini tidak dipunyai oleh bahan–bahan baja, beton, atau bahan bahan lain yang bisa dibuat oleh manusia.
karena tradisi tukang kayu. Sifat-sifat yang menguntungkan itu ialah :
- - Bobotnya yang ringan, sehingga menentukan beban pada konstruksi atap.
- Kekuatannya terhadap gaya tarik, gaya tekan dan momen lengkung.
- Harganya yang hemat dan murah, kemungkinan mendapatkan dan mengangkutnya dengan cepat.
- Ringan dan sekaligus tepatnya dalam pengerjaan dengan mesin dan alat sederhana.
- Dalam beberapa keadaan, kelemahan kayu sebagai bahan bangunan antara lain Mudahnya terbakar, Kecenderungannya berubah bentuk (mengembang, menyusut, melengkung, dan retak-retak karena pengeringan), Mudahnya kena pembusukan dan serangan hama.
kelemahan ini memalui perawatan dan pengerjaan kayu secara khusus. Untuk mengenal dan menentukan suatu jenis kayu, dapat dilihat dengan memperhatikan sifat-sifat kayu seperti kulit, warna kayu teras, arah serat dan sebagainya. Dan jenis kayu yang biasa digunakan untuk
konstruksi atap kayu adalah jenis kayu kamfer, jati, bengkirai, keruing.
- Konstruksi kuda-kuda kayu
Konstruksi kuda-kuda kayu umumnya merupakan suatu konstruksi penyanggah atau
pendukung utama dari atap. Konstruksi kudakuda kayu mempunyai syarat tidak boleh
berubah bentuk, terutama jika sudah berfungsi. Beban-beban atap yang harus diterima
konstruksi kuda-kuda kayu melalui gordinggording yang sedapat mungkin disalurkan /
diterima tepat pada titik buhul. Dengan demikian rangka batang dapat bekerja sesuai
dengan perhitungan besarnya gaya batang dan juga batang tersebut tidak terjadi tegangan
lentur melainkan hanya terdapat tegangan normal tekan dan tarik.
- Struktur Rangka Atap Kuda-Kuda Kayu
Kuda-kuda kayu adalah balok kayu dengan ukuran tertentu yang dirakit dan dibentuk
sehingga membentuk segitiga sama kaki. Kuda-kuda diletakkan pada beton ring balk
bersudut tertentu dengan fungsi sebagai pada sudut bangunan ke dalam. Titik pertemuan jurai dan bubungan, tempat bertemunya tiga bidang atap atau lebih. Bubungan penghubung miring, garis jurai pada bidang-bidang atap yang bertemu. Terjadi pada bangunan, yang tinggi bubungannya berbeda letaknya. Menghubungkan dua titik pertemuan jurai dan bubungan.
pembentuk model atap bangunan, tumpuan balok gording, rangka atap kaso, reng dan atap
genteng. Struktur rangka dibuat dari kayu atau sebagai struktur atap primer yang menyalurkan beban atap maupun beban angin kepada tumpuan (pelat dinding atau kolom masing-masing)
eprints.undip.ac.id/18499/1/2.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar