Kamis, 27 Juni 2013

Tahapan Proses Pemancangan Tiang Pancang Precast Concrete

Adapun tahapan proses pemancangan tiang pancang adalah sebagai berikut : 
1.      Pengangakatan tiang pancang
Tiang pancang di angkat menggunakan mobil crane menggunakan tali besi dengan dibantu minimal 2 orang pekerja untuk mengikat tiang pada tali dan memasukkan bantalan kayu sebagai peredam, kemudian berlahan-lahan dimasukkan kebawah hammer oleh operator.
     2.      Penyesuaian dengan titik yang akan di pancangkan
Mobil crane kemudian membawa tiang ke titik yang akan dipancang yang dibantu minimal 2 orang pekerja, dan 2 orang lagi untuk mengatur tegak lurus tiang menggunakan tali masing-masing membentuk sudut 90o.
3.      Pemancangan pada titik
Operator tugasnya mengontrol hammer untuk pemancangan pada mobil crane, satu orang bertugas  mengikat tali hammer pada mobil untuk menjatuhkan hammer, satu orang bertugas mengatur suspensi hammer, dan satu orang menghitung jumlah pukulan.
4.      Melepas tali ikatan tiang pancang
Setelah tiang pancang tinggal sekitar 2 meter dari atas tanah, 2 orang pekerja melepas tali besi dari tiang pancang. Setelah melepas tali, pemancangan dilanjutkan kembali hingga mendekati posisi tinggi tiang ideal untuk penyambungan tiang.
5.      Penyambungan tiang pancang
Setelah tiang pancang yang pertama terbenam, untuk menyambung pada tiang yang kedua sebaiknya menyisakan tiang pancang di atas permukaan tanah sepanjang 30 cm untuk memudahkan pengelasan tiang.
Selanjutnya sama dengan langkah 1 dan 2 yaitu pengangkatan tiang pancang dan penyesuaian pada titik yang akan dipancangkan, sebagai tambahan, jika posisi tiang pancang kurang pas dengan tiang yang akn disambungkan, maka pekerja memukul tumpuan tiang dengan palu besar sampai berada pada posisi sambungan.

Setelah sesuai maka sambungan tiang dibersihkan dari lumpur yang melekat untuk memudahkan proses pengelasan. Selanjutnya sambungan tiang pancang dilas oleh tukang las, dengan cara pengelasan pada kepala tiang secara melingkar keseluruhan agar sambungan kuat. Biasanya proses pengelasan berlangsung selama 5 menit.
6.    Pemancangan sambungan tiang
Untuk pemancangan sambungan lakukan kembali pekerjaan seperti tahap ke-3 dan ke-4 diatas. Jika perlu untuk melakukan sambungan kembali maka dilaksanaknlah seperti tahap ke-5 diatas.
7.  Melakukan kalendering pada tiang pancang
Saat tiang pancang hampir mendekati top pile yang disyaratkan maka dilaksanakanlah proses kalendering.
8. Penyelesaian pemancangan
Setelah dilakukan kalendering, kemudian pemancangan dihentikan. 

Sumber : Penyelidikan lapangan  di Proyek Asrama Atlit Sport Centre Rumbai - Riau

Selasa, 28 Mei 2013

BELAJAR DARI AMBLASNYA JL.RE MARTANINATA JAKARTA














SUMBER : BAHAN KULIAH TOPIK KHUSUS GEOTEKNIK OLEH  Prof.Ir. H.Pratikso,MST,P.hD

TAKDIR ADALAH PILIHAN HIDUP

Masih lekat sekali dengan ingatan kita, baru baru ini terjadi tsunami besar yang terjadi di Jepang, yang disebabkan gempa bumi kurang lebih 9 SR. padahal negara sakura tersebut 140 tahun belum pernah diguncang musibah serupa.

Apakah ini adalah bagian dari taqdir Allah yang tidak bisa dihindari??... jika kita sepakat bahwa Takdir Adalah Pilihan Hidup yakni pilihan hidup yang buruk menuju taqdir yang baik, maka tsunami bisa dihindar, dengan cara memelihara keseimbangan alam, memlihara tumbuhan, menjaga kebersihan dan semacamnya

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ.
Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu

Secara umum manusia diberi kemampuan yang sangat istimewa untuk memilih takdir yang dikehendaki dan takdir yang dihindari. Ini merupakan perbedaan takdir Allah yang berlaku terhadap benda-benda mati. Seperti takdir air adalah membasahi, api ditakdirkan panas. Matahari tidak ditakdirkan tidak akan beredar melalui batas orbit yang telah ditentukan oleh Allah, sebagaimana bulan, bintang dan benda-benda lainnya. Semuanya adalah sunnatullah yang telah dikehendaki sejak zaman azali. Adanya gempa bumi merupakan perpanjangan kisah khalifah Umar Bin Khatab dan khalifah Ali karramallahu wajhahu, pada saat menghidar dari bahaya tho'un dan kejatuhan bangunan yang rapuh pada saat itu.


SUMBER :http://ceramahsingkat.blogspot.com

Comment Lewat Facebook